1.
Semakin
besar massa molekul relatif (Mr) maka titik didih akan semakin besar. Akan
tetapi, adanya cabang dalam senyawa hidrokarbon menyebabkan titik didih rendah.
(1) senyawa keton yang termasuk senyawa polar. (2) Senyawa alkana berantai
lurus termasuk senyawa non polar. (3) senyawa alkana bercabang termasuk senyawa
non polar. (4) senyawa alkohol memiliki ikatan hidrogen, adanya ikatan hidrogen
menyebabkan titik didih akan semakin besar.
Jawaban
: D
2.
Persamaan
laju V = k [A]x [B]y
Gunakan
data percobaan (1) dan (2)
V2 = [A]2x [B]2y
V1 = [A]1x [B]1y
1/54
= [0,02]x [0,4]y
1/864 = [0,01]x [0,1]y
16 = 2x 4y
24 = 2x 22y
4 = x + 2y ......... (a)
Gunakan percabaan (2) dan (4)
V4 = [A]4x [B]4y
V2 = [A]2x [B]2y
1/27
= [0,04]x [0,2]y
1/54 = [0,02]x [0,4]y
2 = 2x ½y
21 = 2x 2-y
1 = x - y ......... (b)
Data (a) dan (b) dieliminasi
4 = x + 2y
1 = x – y
3 = 3y
y = 1
Data (a) lakukan substitusi:
4 = x + 2(1)
x = 2
Maka persamaan laju reaksinya adalah
V = k [A]2 [B]
Jawaban
: D
3.
Larutan
Pb2+ mengalami oksidasi sedangkan larutan Fe2+ dan Fe3+
mengalami reduksi. Sehingga persamaan reaksinya adalah :
Pb
+ 2Fe3+ → Pb2+ +
2Fe2+
E0sel
= E0reduksi - E0oksidasi
E0sel
= 0,77 – (-0,13)
E0sel
= 0,90 Volt
Jawaban
: C
4.
Reaksi
ammonia dengan HCl
NH3
+ HCl → NH4Cl
NH4Cl
→ NH4+
+ Cl-
melibatkan PEB pada atom Nitrogen.
Reaksi
NH3 dengan logam K
NH3
+ K → KNH2 +
H2
KNH2 → K+ + NH2-
melibatkan
PEB pada atom Nitrogen.
Ikatan
hidrogen NH3 dengan H2O
melibatkan PEB pada atom nitrogen untuk
membentuk ikatan hidrogen.
Pelarutan
perak klorida dalam amonia
AgCl + NH4OH
→ NH4Cl
+ AgOH
NH4Cl
→ NH4+
+ Cl-
melibatkan PEB pada atom Nitrogen.
Penguraian
amonia menjadi hidrogen dan nitrogen
2NH3 → N2 + 3H2
tidak melibatkan PEB pada atom nitrogen.
Jawaban
: E
5.
Tekanan
diperbesar maka kesetimbangan bergese ke arah mol gas yang kecil.
Suhu
diturunkan maka kesetimbangan bergeser ke arah eksoterm.
Untuk
memperoleh produk yang banyak (kesetimbangan bergeser ke kanan) terdapat pada
reaksi 1, dan 3
Jawaban
: A
6.
Persamaan
Reaksi:
A(g)
+ 2B(g) ⇄ C(g) +
2D(g)
M
2 1,5 - -
B
0,5 1 0,5 1
S
1,5 0,5 0,5 1
Kc = [C] [D]2
[A] [B]2
Kc = [0,5] [1]2
[1,5] [0,5]2
Kc = [0,5]
[0,375]
Kc = 1.33
Jawaban
: A
7.
Unsur
periode ketiga
Na
Mg Al Si P S Cl Ar
Na,
Mg, dan Al (A) dapat bereaksi dengan air membentuk gas hidrogen
pH
< 7 adalah larutan asam. Senyawa yang bersifat asam P, S, Cl (B)
Al
(C) merupakan Amfoter, amfoter adalah senyawa yang dapat membentuk asam maupun
basa sehingga dapat bereaksi dengan asam atau basa.
Jawaban
: C
8.
CH3COONa
merupakan garam yang bersifat basa.
[OH-]
= Akar Kw x [Garam] / Ka
[OH-]
= Akar 1. 10-14 x [0,2] / 2. 10-5
[OH-]
= 1. 10-5
pOH
= - log [OH-]
=
- log 1. 10-5
=
5
pH
= 14 – pOH
= 14 – 5
= 9
Indikator
yang tepat untuk digunakan pada pH = 9 adalah fenolftalein. Fenolftalein
memiliki trayek pH 8,3 – 10 dengan warna tak berwarna – magenta. Sehingga pada
pH 9 warna yang dihasilkan adalah magenta.
Jawaban
: B
9.
Laju
reaksi pembentukan gas SO2 diukur pada suhu yang sama:
Laju
= ∆V
∆t
Laju = 55 cm3 – 35 cm3 /
20 detik – 10 detik
Laju = 20/10
Jawaban : A
10.
Pembakaran
etanol
C2H5OH
+ 3O2 → 2CO2
+ 3H2O
∆H = ∆Hf kanan - ∆Hf
kiri
={2.∆Hf
CO2 + 3.∆Hf H2O} – {∆HfC2H5OH}
=
{2(-393,5) + 3(-242)} – {-227}
=
-1286 kj/mol
Q
= m . c . ∆T
= 500 gram . 4,18 . 10-3 kj/g C
. 5,14 C
= 10,7 kj
Mol
C2H5OH = 2 gram / 46 = 0,04 mol
Dalam 1 mol etanol:
∆H
= -Q / mol = -10,7 kj / 0,04 mol
= 267,5 kj/mol
Efisiensi = 267,5/1286 x 100%
Efisiensi
= 20%
Jawaban
: D
11.
4N2(g)
+ 3H2O(g) → 3N2O(g) + 2NH3(g) ∆Hr =
+879,6 kJ
No comments:
Post a Comment