Pembahasan
Soal UN Kimia Tahun 2015
Kode
1107
1.
G
: [Kr] 4d10 5s2 5p4 → cenderung menerima 2ē
sehingga membentuk ion G2-.
H
: 1s1 → merupakan atom hidrogen sehingga membentuk ion H+.
Reaksi
antara G dan H adalah:
G2-
+ H+ → H2G
Jawaban
: D
2.
Semakin besar nomor
atom
suatu unsur maka Energi ionisasi semakin
besar. Namun, dalam hal ini terdapat penyimpangan energi ionisasi untuk
atom X. Atom yang memiliki orbital
terisi penuh atau setengah penuh bersifat stabil dan memiliki energi ionisasi
yang besar. Atom X memiliki elektron valensi 3s2 yang
menunjukkan bahwa orbital 3s terisi penuh sehingga bersifat stabil (energi
ionisasi besar). Atom Y memiliki elektron valensi 3s2 3p1
yang menunjukkan bahwa orbital 3s terisi penuh sedangkan orbital 3p tidak
terisi penuh sehingga sifatnya kurang stabil (energi ionisasinya lebih kecil
dibandingkan atom X)
Jawaban
: B
3.
Ciri-ciri Ikatan
Ion
ü Titik didih dan
titik leleh yang tinggi.
ü Lelehan dan
larutan dapat menghantarkan arus listrik
(konduktor).
ü Pada suhu kamar
berwujud padat.
ü Mudah larut
dalam air.
Ciri-ciri
kovalen polar
ü Titik didih dan
titik leleh yang rendah.
ü larutan dapat menghantarkan arus listrik
(konduktor) sedangkan lelehan tidak
dapat menghantarkan arus listrik (non konduktor)
ü Berwujud padat,
cair dan gas.
ü Mudah larut
dalam air.
Ciri-ciri
kovalen non polar
ü Titik didih dan
titik leleh yang rendah.
ü Tidak dapat
menghantarkan arus listrik (non konduktor).
ü Berwujud padat,
cair dan gas.
ü Tidak larut
dalam air.
Jadi, jenis ikatan zat X dan Y berturut-turut
adalah senyawa kovalen polar dan senyawa kovalen non polar.
Jawaban
: A
4.
17Cl : [Ne] 3s2 3p5
3p5
n
= 3, l = 1, m = 0, s = - ½
Jawaban
: E
5. Reaksi
pembakaran sempurna gas elpiji (propana) dengan oksigen menghasilkan gas karbondioksida
dan uap air
C3H8(g)
+ 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
Jawaban
: C
6.
RM
: (RE)n = Mr
Rumus
Empiris (RE)
%C/ Ar C %H/Ar H %O/Ar O
52/12 13/1 35/16
4,33 13 2,19
2 6 1
Maka, RE : C2H6O
Rumus Molekul
(RM)
(C2H6O)n
= 46
(46)n = 60
n = 1
Maka RM = C2H6O
Jawaban : B
7. Jumlahkan
massa setiap unsur penyusun. Jika sama dengan massa senyawa maka dapat ditentukan perbandingan paling
sederhana tiap unsur penyusun senyawa.
Massa (gram)
|
||||
Mg
|
O
|
Mg
+ O
|
MgO
|
Perbandingan
Fe : O
|
9
|
10
|
19
|
15
|
?
|
15
|
8
|
23
|
20
|
?
|
24
|
12
|
36
|
30
|
?
|
24
|
16
|
40
|
40
|
24:16 = 3:2
|
Jadi
perbandingan massa Mg : O adalah 3 : 2
Jawaban : C
8.
Adsorpsi adalah penyerapan
partikel koloid (ion,molekul) pada permukaan kolid.
Koloid pelindung adalah suatu sistem
koloid yang ditambahkan pada sistem koloid lainnya agar diperoleh koloid yang
stabil.
(1)
Menghilangkan
bau badan dengan deodorant merupakan contoh dari adsorpsi
(2)
Penambahan
tawas pada pengolahan air PAM merupakan contoh dari koagulasi
(3)
Penambahan
gelatin pada pembuatan es krim merupakan contoh dari koloid pelindung
(4)
Sorot
lampu mobil pada malam yang berkabut merupakan contoh dari efek tyndall
(5)
Memanaskan
putih telur merupakan contoh dari koagulasi
Jawaban : A
9.
Beberapa
contoh penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari :
(1)
Desalinasi
air laut menerapkan sifat koligatif tekanan osmosis balik
(2) Etilen
glikol yang ditambahkan ke dalam radiator mobil menerapkan sifat penurunan
titik beku
(3) Cairan
infus dimasukkan ke dalam darah menerapkan sifat koligatif tekanan osmosis
(4)
Pemberian
garam pada pembuatan es putar menerapkan sifat koligatif penurunan titik beku
(5)
Merambatnya
air melalui akar tanaman menerapkan sifat koligatif tekanan osmosis
Jawaban : D
10.
Titrasi
Volume
rata-rata Ca(OH)2 = 10 ml
Ma x Va x a = Mb x Vb x b
Mb = Ma x Va x a
Vb
x b
Mb = 0,1M x 20 ml x 1
10
ml x 2
Mb = 0,1 M
M = m x 1000
Mr x V(ml)
m = M x Mr x V(ml)
1000
m = 0,1 x 74 x 10
1000
m = 0,074 gram
Jawaban : A
11.
Penyangga
pada cairan dalam sel/intrasel adalah H2PO4-
dan HPO42-
Jawaban : E
12.
Ca(OH)2
merupakan basa kuat, maka untuk mencari harga pH dari larutan tersebut
menggunakan rumus:
[OH-]
= b x Mb
M
= m x 1000
Mr x V(ml)
M
= 7,4 x 1000
74 x 250
M
= 0,4 M
[H+]
= a x Ma
=
2 x 0,4
=
0,8
=
8 . 10-1
pOH = - log [OH-]
= - log 8 . 10-1
= 1 – log 8
pH = 14 – (1- log 8)
= 13 + log 8
Jawaban : E
13.
Mol
CaCl2 = M x V(l)
=
0,6 M x 0,1 L
=
0,06 mol
Mol Na2CO3
= M x V(l)
= 0,6 M x 0,1 L
= 0,06 mol
Persamaan reaksi
antara CaCl2 dan Na2CO3 adalah :
CaCl2 + Na2CO3 →
CaCO3 + 2NaCl
Mula
: 0,06 0,06 - -
B’reaksi 0,06 0,06 0,06 0,12
Sisa - - 0,06 0,12
Zat yang
mengendap adalah CaCO3. Sehingga untuk mencari massa dari CaCO3
digunakan rumus :
Massa = mol x Mr
CaCO3
= 0,06 x 100
= 6 gram
Jawaban : A
14.
Mmol
NH3 = M x V
=
0,2 M x 50 ml
= 10 mmol
Mmol
HCl = M x V(l)
= 0,2 M x 50 ml
= 10 mmol
Persamaan reaksi
antara NH3 dan HCl adalah :
NH3
+ HCl → NH4Cl
Mula
10 10 -
B’reaksi 10 10 10
Sisa
- -
10
Pada akhir
reaksi diperoleh garam NH4Cl yang bersifat asam, sehingga untuk
menghitung pH larutan menggunakan rumus hidrolisis garam
[NH4Cl] = mmol
Vtotal
[NH4Cl] = 10 mmol
100 ml
[NH4Cl]
= 0,1 M
[H+] =
[H+]
=
[H+]
= 1. 10-5
pH = - log 1 .
10-5
pH = 5 - log 1
pH = 5 + log 1
Jawaban : C
15.
Beberapa
jenis larutan:
(1)
C12H22O11
merupakan larutan non elektrolit
(2)
CaCl2
merupakan larutan elektrolit kuat
(3)
Ca(OH)2
merupakan larutan elektrolit kuat
(4)
H2C2O4
merupakan larutan elektrolit lemah
Yang
memiliki daya hantar listrik yang sama kuat adalah (2) dan (3)
Jawaban
: C
16.
Uji biuret untuk
mengetahui adanya ikatan peptida pada protein. Zat yang di uji mula-mula
ditetesi NaOH, kemudian ditambahkan larutan tembaga (II) sulfat encer. Hasil
reaksi yang diperoleh adalah warna ungu.
Uji timbal (II)
asetat
untuk mengetahui protein yang mengandung asam amino yang memiliki gugus
belerang seperti sistein, sistin, dan
metionin. Zat yang diuji mula-mula ditambahkan NaOH pekat dipanaskan
kemudian ditambahkan larutan timbal asetat. Hasil reaksi yang diperoleh adalah warna cokelat kehitaman timbal sulfida
(PbS).
Jawaban
: C
17.
Kegunaan
protein:
ü Bahan penyusun
struktur tubuh
ü Antibodi
terhadap racun yang masuk ke dalam tubuh
ü Biokatalis pada
proses metabolisme
ü Membangun bagian
sel yang rusak
Kegunaan karbohidrat
ü Sumber energi
ü Kontrol genetika
ü Mengatur
metabolisme lemak
Jawaban : A
18.
Data
beberapa polimer:
(1)
Protein
merupakan jenis polimer alami yang dibuat melalui proses kondensasi
(2)
Karbohidrat
merupakan jenis polimer alami yang dibuat melalui proses kondensasi
(3)
Teflon
merupakan jenis polimer sintetis yang dibuat melalui proses reaksi adisi
(4)
Nilon
merupakan jenis polimer sintetis yang dibuat melalui proses reaksi kondensasi
(5)
Dakron
merupakan jenis polimer sintetis yang dibuat melalui proses reaksi kondensasi
Jawaban
: A
19.
Beberapa
nama senyawa karbon dan kegunaannya:
(1)
Kloro
etana (C2H5Cl) kegunaannya sebagai anestesi (obat bius)
lokal, pembuatan fungisida kloral.
(2) Asam
formiat (HCOOH) kegunaannya sebagai zat desinfektan, penyamakan kulit,
menggumpalkan getah karet (lateks)
(3)
Iodoform (CHI3) kegunaannya sebagai
antiseptik obat luka
(4)
Monosodium
glutamat (MSG) kegunaannya sebagai
penguat rasa
(5) Glikol
(C2H6O2) kegunaannya untuk zat antibeku pada
radiator kendaraan bermotor, pelarut dan bahan baku untuk membuat serat
sintetis seperti dacron
Jawaban
: E
20.
Isomer
struktur Alkana terdiri dari:
ü Isomer rantai adalah isomer yang
disebabkan oleh perbedaan rantai karbon.
Cth: 3 metil pentana, 2,2 dimetil
butana, n-heksana, 2,3 dimetil butana.
3 metil pentana
berisomer struktur dengan 2,2 dimetil butana
Jawaban : B
21.
C4H8O
merupakan rumus umum dari aldehid dan keton. Yang dapat bereaksi dengan larutan
Tollens menghasilkan endapan perak adalah aldehid. Butanal merupakan aldehid
yang memiliki rumus umum C4H8O.
Jawaban:
A
22.
Identifikasi
atom C, H dan O dalam senyawa karbon.
Sampel
+ CuO → CO2(g) + H2O(l)
Uji adanya CO2
CO2(g)
+ Ca(OH)2(aq) (air kapur) → CaCO3(s) + H2O(l)
Uji adanya H2O
H2O(l)
+ kertas kobalt biru → kertas kobalt merah mudah.
Jawaban
: E
23.
Terdapat
tiga isomer benzena:
Orto
(o) meta (m) para (p)
Nama
senyawa dibawah ini:
orto iodo
toluena
Jawaban
: A
24.
Kegunaan
turunan senyawa benzena
(1) Asam
benzoat digunakan sebagai pengawet bahan makanan dan minuman, bahan
obat-obatan.
(2) Asam
benzena sulfonat digunakan sebagai untuk membuat zat-zat sehingga mudah larut
dalam air dan pembuat obat-obatan sulfa.
(3)
Asam
salisilat digunakan sebagai obat gosok, ditambahkan kedalam bedak dan salep
sebagai zat antijamur, obat penyakit kulit
(4) Anilina
digunakan sebagai bahan dasar pembuat zat warna, obat-obatan, bahan peledak.
(5)
Fenol
digunakan sebagai desinfektan, pembuat zat warna, pembuat plastik dan karbol.
Jawaban : E
25.
∆H1 = ∆H2 + ∆H3
∆H1 = -276,6 kJ +
(-58,6 kJ)
∆H1 = -335,20 kJ
Jawaban : D
26.
∆H = - Q
Mol
Q = m x c x ∆t
= 50 g x 0,0042 kJ/g 0C x 6 0C
= 1,26 kJ
Mol = M x V(l)
= 0,1 M x 0,025 L
= 0,025 mol
∆H untuk 1 mol = -1,26 kJ
0,025 mol
= - 50,4 kJ/mol
Jawaban : A
27. Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang menghasilkan kalor. Terjadi perpindahan
kalor dari sistem ke lingkungan sehingga lingkungan menjadi lebih panas.
Contoh :
ü Bensin (C8H18) dibakar dalam
karburator
ü Besi berkarat
Reaksi
endoterm adalah reaksi kimia yang menyerap atau
menerima kalor. Terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem sehingga
suhu lingkungan turun menjadi lebih
dingin.
Contoh :
ü Fotosintesis pada tanaman
ü Air keringat menguap ketika berolah raga
Jawaban
: B
28.
Laju
reaksi pembentukan gas H2 diukur pada suhu yang sama:
Laju = ∆V
∆t
Laju = 80 ml – 40 ml
30 detik – 15 detik
Laju = 2,67 ml/detik
Jawaban
: C
29.
Persamaan
reaksi :
NH3(g)
+ HCl(g) ⇄ NH4Cl(g)
Kc = [NH4Cl]
[HCl] [NH3]
Kc = [0,3/2]
[0,3/2]
[0,3/2]
Kc = [0,15]
[0,15]
[0,15]
Jawaban
: A
30.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi :
ü Suhu/Temperatur (T)
Bila
suhu dinaikkan, energi kinetik partikel-partikel zat yang bereaksi akan
meningkat sehingga partikel-partikel tersebut akan bergerak lebih cepat. Dengan
demikian tumbukan akan semakin sering terjadi dan laju reaksi akan meningkat.
ü Konsentrasi (M)
Naiknya
konsentrasi pereaksi menyebabkan jumlah partikel pereaksi persatuan volume akan
meningkat. Faktor ini berlaku pereaksi fasa larutan dan gas
ü Luas permukaan
Semakin
luas bidang sentuh zat padat semakin banyak jumlah tumbukan akan terjadi dan
laju reaksi lebih tinggi. Ukuran lebih halus memiliki luas permukaan yang lebih
besar. Faktor ini berlaku untuk pereaksi zat padat.
Pada
percobaan (1) dan (3) terdapat perbedaan pada suhu. Sehingga faktor laju
tersebut dipengaruhi oleh suhu.
Jawaban
: B
31.
Pergeseran
kesetimbangan
ü Konsentrasi
Konsentrasi
zat ditambahkan, reaksi bergeser menjauhi zat yang ditambahkan
Konsentrasi
zat dikurangi, reaksi bergeser mendekati zat yang dikurangi.
ü Suhu
Suhu
dinaikan reaksi bergeser ke arah endoterm, suhu diturunkan reaksi bergeser
kearah eksoterm.
Reaksi
endoterm : suhu dinaikkan, K bertambah besar.
Reaksi
eksoterm : suhu dinaikkan, K lebih kecil.
ü Tekanan/Volume
Tekanan
diperbesar (Volume diperkecil) reaksi bergeser ke mol gas yang kecil
Tekanan
diperkecil (Volume diperbesar) reaksi bergeser ke mol gas yang besar
Reksi kesetimbangan:
PCl5(g)
⇄ PCl3(g)
+ Cl2(g) ∆H = -106 kJ
Jika
Tekanan diperbesar reaksi bergeser kearah jumlah molekulnya lebih sedikit
(kiri). Harga K tetap. Harga K dapat berubah jika suhu dinaikkan atau
diturunkan.
Jawaban
: B
32.
Hukum
Faraday II
WCu x n = WNi x n
Ar Cu Ar Ni
WNi
= 6,35 x 2 x 59
63,5 x 2
WNi
= 5,90 gram
Jawaban
: A
33.
Reaksi
elektrolisis dari larutan ZnCl2 dengan elektrode C
ZnCl2(aq)
→ Zn2+(aq) + 2Cl-(aq)
Katode
(C) : Zn2+(aq) + 2e → Zn(s)
Anode
(C) : 2Cl-(s) → Cl2(g) + 2e
Jawaban
: D
34.
Zat
yang mengalami autoredoks dan perubahan bilangan oksidasinya adalah:
2Na2S2O3
+ 4HCl → 2S + 2SO2 + 2H2O + 4NaCl
+2
-1 0 +4 -1
S
dari +2 ke 0 dan +4
Jawaban
: A
35.
Faktor
yang mempengaruhi korosi pada logam:
ü Kelembapan udara
ü Elektrolit
ü Adanya O2
ü Lapisan pada
permukaan logam
ü Letak logam
dalam deret potensial reduksi
Paku
yang mengalami korosi atau perkaratan paling cepat adalah paku yang terdapat di
dalam larutan garam.
Jawaban
: A
36.
Notasi
sel yang tidak berlangsung spontan
E0sel
= E0 reduksi – E0 oksidasi
=
E0 Al – E0 Cu
= -1,66
– (+0,34)
=
-1,32 V
Jawaban
: E
37.
Persamaan
reaksi inti :
2713Al + 42α
→ 3015P + abX
Maka
: 27 + 4 = 30 + a
a = 1
13 + 2 = 15 + b
b =
0
Jadi,
unsur X adalah 10 n
Jawaban
: B
38.
Siderit
: FeCO3
Pyrit
: FeS2
Bauksit
: Al2O3 . 2H2O
Karnalite
: KCl.MgCl2.6H2O
Jawaban
: B
39.
Unsur
Halogen yaitu F, Cl, Br, I, At,
Sifat-sifat
unsur halogen
ü Unsurnya tidak
terdapat bebas di alam
ü Mampu membentuk
senyawa asam beroksigen lebih dari satu
ü Dalam keadaan
bebas berbentuk padat (I2), cair (Br2), gas (F2 dan
Cl2)
ü Bersifat
oksidator kuat
ü Keelektronegatifannya
tinggi
ü Berwujud molekul
diatomik
Jawaban : A
40.
Beberapa
unsur dan proses pengolahannya:
(1)
Mg
proses pembuatannya adalah Dow kegunaannya
sebagai obat antasida (Maag)
(2)
S
proses pembuatannya adalah frasch kegunaannya sebagai koagulan karet ban,
pembuatan kembang api.
(3)
Cl
proses pembuatannya adalah Deacon kegunaannya sebagai bahan pemutih pakaian
(4)
P
proses pembuatannya adalah wohler kegunaannya sebagai pupuk, bidang gesek korek
api, pembuatan kembang api.
(5)
Al
proses pembuatannya adalah Hall-Heroult kegunaanya sebagai badan pesawat
Jawaban
: B
terima kasih...
ReplyDeleteSama-sama pak nuryanto. Semoga bermanfaat ya pak.
Delete