Pembahasan
Soal UN Kimia Tahun 2015
Kode
2207
1.
X
: [Ar] 4s2 3d6 → cenderung melepas 2ē / 3ē sehingga
membentuk ion X2+/ X3+
Z
: [Ne] 3s2 3p5 → cenderung menerima 1ē sehingga membentuk
ion Z-
Reaksi
antara X dan Z adalah:
X2+
+ Z- → XZ2 atau X3+ + Z- → XZ3
Jawaban
: E
2.
Semakin besar
nomor atom
suatu unsur maka Energi ionisasi semakin
besar. Namun, dalam hal ini terdapat penyimpangan energi ionisasi untuk
atom Q. Atom yang memiliki orbital terisi penuh atau setengah penuh bersifat
stabil dan memiliki energi ionisasi yang besar. Atom Q memiliki elektron
valensi 3s2 yang menunjukkan bahwa orbital 3s terisi penuh sehingga
bersifat stabil (energi ionisasi besar). Atom R memiliki elektron valensi 3s2
3p1 yang menunjukkan bahwa orbital 3s terisi penuh sedangkan
orbital 3p tidak terisi penuh sehingga sifatnya kurang stabil (energi
ionisasinya lebih kecil dibandingkan atom Q)
Jawaban
: D
3.
Ciri-ciri Ikatan
Ion
ü Titik didih dan
titik leleh yang tinggi.
ü Lelehan dan
larutan dapat menghantarkan arus listrik
(konduktor).
ü Pada suhu kamar
berwujud padat.
ü Mudah larut
dalam air.
Ciri-ciri
kovalen polar
ü Titik didih dan
titik leleh yang rendah.
ü larutan dapat menghantarkan arus listrik
(konduktor) sedangkan lelehan tidak
dapat menghantarkan arus listrik (non konduktor)
ü Berwujud padat,
cair dan gas.
ü Mudah larut
dalam air.
Ciri-ciri kovalen non polar
ü
Titik
didih dan titik leleh yang rendah.
ü
Tidak
dapat menghantarkan arus listrik (non konduktor).
ü
Berwujud
padat, cair dan gas.
ü Tidak larut
dalam air.
Jadi, jenis ikatan zat M dan N berturut-turut
adalah senyawa kovalen non polar dan senyawa ionik.
Jawaban
: A
4.
17Cl : [Ne] 3s2 3p5
3p5
n
= 3, l = 1, m = 0, s = - ½
Jawaban
: E
5.
Reaksi
pembakaran sempurna heptana dengan oksigen menghasilkan gas karbondioksida dan uap air
C7H16
(l) + 11O2(g) → 7CO2(g) + 8H2O(g)
Jawaban
: C
6.
RM
: (RE)n = Mr
Rumus
Empiris (RE)
%C/Ar C %H/Ar H %O/Ar O
40/12
6,7/1 53.3/16
3,33 6,7 3,33
1 2 1
Maka, RE : CH2O
Rumus Molekul
(RM)
(CH2O)n
= 60
(30)n = 60
n = 2
Maka RM = C2H4O2
Jawaban : B
7. Jumlahkan
massa setiap unsur penyusun. Jika sama dengan massa senyawa maka dapat ditentukan perbandingan paling
sederhana tiap unsur penyusun senyawa.
Massa (gram)
|
||||
Fe
|
O
|
Fe
+ O
|
FeO
|
Perbandingan
Fe : O
|
7
|
10
|
17
|
9
|
?
|
14
|
4
|
18
|
18
|
14:4=7:2
|
16
|
4
|
20
|
18
|
?
|
10
|
2
|
12
|
9
|
?
|
Jadi
perbandingan massa Fe : O adalah 7 : 2
Jawaban : B
8.
Dialisis adalah pemurnian partikel koloid.
Efek tyndall adalah efek penghamburan berkas sinar oleh
partikel koloid.
1)
Penjernihan
air merupakan contoh dari koagulasi
2)
Pemutihan
gula pasir merupakan contoh dari adsorpsi
3)
Pembentukan
delta muara sungai merupakan contoh dari koagulasi
4)
Proses cuci
darah merupakan contoh dari dialisis
5)
Sorot lampu
pada malam berkabut merupakan contoh dari efek tyndall.
Jawaban : E
9.
Beberapa
contoh penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari :
(1)
Desalinasi
air laut menerapkan sifat koligatif tekanan osmosis balik
(2)
Penggunaan
etilen glikol pada radiator mobil menerapkan sifat penurunan titik beku
(3)
Cairan
infus yang dimasukkan ke dalam darah menerapkan sifat koligatif tekanan osmosis
(4)
Prose
merambatnya air pada akar tanaman menerapkan sifat koligatif tekanan osmosis
(5)
Penggunaan
garam pada pembuatan es putar menerapkan sifat koligatif penurunan titik beku
Jawaban : D
10.
Titrasi
Volume rata-rata H2SO4
= 5 ml
Ma x Va x a = Mb x Vb x b
Ma = Mb x Vb x b
Va x a
Ma = 0,1M x 10 ml x 1
5 ml x 2
Ma = 0,1 M
M = m x 1000
Mr x V(ml)
m = M x Mr x V(ml)
1000
m = 0,1 x 98 x 5
1000
m = 0,049 gram
Jawaban : A
11.
Penyangga
pada cairan luar sel/ekstrasel adalah HCO3- dan H2CO3
Jawaban
: E
12.
H2SO4
merupakan asam kuat, maka untuk mencari harga pH dari larutan tersebut
menggunakan rumus:
[H+]
= a x Ma
M
= m x 1000
Mr x V(ml)
M = 0,49 x 1000
98 x 1000
M = 0,005 M
[H+] = a x Ma
= 2 x 0,005
= 0,01
= 1 . 10-2
pH = - log [H+]
= - log 1 . 10-2
= 2 – log 1
= 2 + log 1
Jawaban
: A
13.
Mol
CaCl2 = M x V(l)
= 0,6 M x 0,1 L
= 0,06 mol
Mol
Na2CO3 = M x V(l)
= 0,6 M x 0,1 L
= 0,06 mol
Persamaan reaksi
antara CaCl2 dan Na2CO3 adalah :
CaCl2 + Na2CO3 →
CaCO3 + 2NaCl
Mula
: 0,06 0,06 - -
B’reaksi 0,06 0,06 0,06 0,12
Sisa - - 0,06 0,12
Zat yang
mengendap adalah CaCO3. Sehingga untuk mencari massa dari CaCO3
digunakan rumus :
Massa = mol x Mr CaCO3
=
0,06 x 100
=
6 gram
Jawaban : A
14.
Mmol
NH3 = M x V
= 0,2 M x 50 ml
= 10 mmol
Mmol
HCl = M x V(l)
= 0,2 M x 50 ml
=
10 mmol
Persamaan reaksi
antara NH3 dan HCl adalah :
NH3
+ HCl → NH4Cl
Mula
10 10 -
B’reaksi 10 10 10
Sisa
- -
10
Pada akhir
reaksi diperoleh garam NH4Cl yang bersifat asam, sehingga untuk
menghitung pH larutan menggunakan rumus hidrolisis garam
[NH4Cl] = mmol
Vtotal
[NH4Cl] = 10 mmol
100 ml
[NH4Cl]
= 0,1 M
[H+] =
[H+]
=
[H+]
= 1. 10-5
pH = - log 1 .
10-5
pH = 5 - log 1
pH = 5 + log 1
Jawaban : C
15.
Beberapa
jenis larutan:
(1)
HNO3
larutan elektrolit kuat
(2)
H2SO4
larutan elektrolit kuat
(3)
NH4OH
larutan elektrolit lemah
(4)
C6H12O6
larutan non elektrolit
Yang
memiliki daya hantar listrik yang sama kuat adalah (1) dan (2)
Jawaban
: B
16.
Uji biuret untuk
mengetahui adanya ikatan peptida pada protein. Zat yang di uji mula-mula
ditetesi NaOH, kemudian ditambahkan larutan tembaga (II) sulfat encer. Hasil
reaksi yang diperoleh adalah warna ungu.
Uji timbal (II)
asetat
untuk mengetahui protein yang mengandung asam amino yang memiliki gugus
belerang seperti sistein, sistin, dan
metionin. Zat yang diuji mula-mula ditambahkan NaOH pekat dipanaskan
kemudian ditambahkan larutan timbal asetat. Hasil reaksi yang diperoleh adalah warna cokelat kehitaman timbal sulfida
(PbS).
Jawaban
: A
17.
Kegunaan
protein:
ü Bahan penyusun
struktur tubuh
ü Antibodi
terhadap racun yang masuk ke dalam tubuh
ü Biokatalis pada
proses metabolisme
ü Membangun bagian
sel yang rusak
Kegunaan karbohidrat
ü Sumber energi
ü Kontrol genetika
ü Mengatur
metabolisme lemak
Jawaban : C
18.
Data
beberapa polimer:
(1)
Polivinilklorida
(PVC) merupakan jenis polimer sintetik yang dibuat melalui proses reaksi adisi
(2) Teflon
merupakan jenis polimer sintetik yang dibuat melalui proses reaksi adisi
(3)
Polistirena
merupakan jenis polimer sintetik yang dibuat melalui proses reaksi adisi
(4)
Polietilena
merupakan jenis polimer sintetik yang dibuat melalui proses reaksi adisi
(5)
Karet
alam (poliisoprena) merupakan jenis polimer alami yang dibuat melalui proses
reaksi adisi
Jawaban
: A
19.
Beberapa
nama senyawa karbon dan kegunaannya:
(1)
Monosodium
glutamat kegunaannya untuk penguat rasa
(2)
Eter
kegunaannya untuk obat bius (dietil eter), pelarut non polar
(3)
Etil
butirat kegunaannya untuk pemberi aroma buah nenas
(4) Glikol
kegunaannya untuk zat antibeku pada radiator kendaraan bermotor, pelarut dan
bahan baku untuk membuat serat sintetis seperti dacron
(5)
Aseton
kegunaannya untuk pembersih pewarna kuku (kuteks), sebagai pelarut untuk lilin,
plastik, cat, dan selulosa asetat dalam memproduksi rayon.
Jawaban
: B
20.
Isomer
struktur Alkena terbagi atas:
ü Isomer rantai
adalah isomer yang disebabkan oleh perbedaan rantai karbon.
Cth:
4 metil 2 pentena dan 3 metil 2 pentena, 2 metil 2 pentena
ü Isomer posisi
adalah isomer yang disebabkan oleh perbedaan letak gugus fungsi atau ikatan
rangkap.
Cth
: 4 metil 2 pentena dan 4 metil 3 pentena
ü Isomer fungsi
adalah isomer yang berbeda gugus fungsi. Alkena berisomer fungsi dengan
sikloalkana
Cth:
4 metil 2 pentena dan metil siklopentana
4 metil 2 pentena
berisomer struktur dengan 3 metil 2 pentena dan metil siklopentana.
Jawaban : B dan D
21. C3H8O
merupakan rumus umum dari alkohol dan eter. Yang dapat bereaksi dengan logam Na
membentuk gas hidrogen adalah alkohol. 1-propanol dapat disubstitusi oleh logam
aktif Na. 2-propanol dapat disubstitusi oleh logam aktif Mg. 2 metil 2 propanol
dapat disubstitusi oleh logam K.
Jawaban:
A
22.
Identifikasi
atom C, H dan O dalam senyawa karbon.
Sampel
+ CuO → CO2(g) + H2O(l)
Uji adanya CO2
CO2(g)
+ Ca(OH)2(aq) (air kapur) → CaCO3(s) + H2O(l)
Uji adanya H2O
H2O(l)
+ kertas kobalt biru → kertas kobalt merah mudah.
Jawaban
: B
23.
Terdapat
tiga isomer benzena:
Orto
(o) meta (m) para (p)
Nama
senyawa dibawah ini:
orto bromo toluena
Jawaban
: E
24.
Kegunaan
turunan senyawa benzena
(1) Nitro
benzena digunakan sebagai bahan pewangi sabun, bahan pembuat anilina, bahan
pembuat semir sepatu.
(2)
Toluena
digunakan sebagai pelarut dan bahan untuk membuat trinitrotoluena (TNT) yang
merupakan bahan peledak, pembuat asam benzoat.
(3)
Anilina
digunakan sebagai bahan dasar pembuat zat warna, obat-obatan, bahan peledak.
(4) Asam
benzena sulfonat digunakan sebagai untuk membuat zat-zat sehingga mudah larut
dalam air dan pembuat obat-obatan sulfa.
(5)
Fenol
digunakan sebagai desinfektan, pembuat zat warna, pembuat plastik dan karbol.
Jawaban : C
25.
∆H1 = ∆H2 + ∆H3
∆H1 = -276,6 kJ +
(-58,6 kJ)
∆H1 = -335,20 kJ
Jawaban : D
26.
∆H = - Q
∆H = - Q
Mol
Q = m x c x ∆t
= 100 g x 0,0042 kJ/g 0C x 6 0C
= 2,52 kJ
Mol = M x V(l)
= 1 M x 0,05 L
= 0,05 mol
∆H untuk 1 mol = -2,52 kJ
0,05 mol
=
- 50,40 kJ/mol
Jawaban : B
27. Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang menghasilkan kalor. Terjadi perpindahan
kalor dari sistem ke lingkungan sehingga lingkungan menjadi lebih panas.
Contoh :
ü Bensin (C8H18) dibakar dalam
karburator
ü Besi berkarat
Reaksi
endoterm adalah reaksi kimia yang menyerap atau
menerima kalor. Terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem sehingga
suhu lingkungan turun dan menjadi lebih dingin.
Contoh :
ü Fotosintesis pada tanaman
ü Air keringat menguap ketika berolah raga
Jawaban : D
28.
Laju
reaksi pembentukan gas H2 diukur pada suhu yang sama:
Laju = ∆V
∆t
Laju = 40 ml – 0 ml
15 detik – 0 detik
Laju
= 2,67 ml/detik
Jawaban
: C
29.
Persamaan
reaksi :
2HCl(g)
⇄ H2(g) + Cl2(g)
Kc
= [H2] [Cl2]
[HCl]2
Kc
= [2/2] [2/2]
[4/2]2
Kc
= [1] [1]
[2]2
Jawaban
: A
30.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi :
ü Suhu/Temperatur (T)
Bila
suhu dinaikkan, energi kinetik partikel-partikel zat yang bereaksi akan
meningkat sehingga partikel-partikel tersebut akan bergerak lebih cepat. Dengan
demikian tumbukan akan semakin sering terjadi dan laju reaksi akan meningkat.
ü Konsentrasi (M)
Naiknya
konsentrasi pereaksi menyebabkan jumlah partikel pereaksi persatuan volume akan
meningkat. Faktor ini berlaku pereaksi fasa larutan dan gas
ü Luas permukaan
Semakin
luas bidang sentuh zat padat semakin banyak jumlah tumbukan akan terjadi dan
laju reaksi lebih tinggi. Ukuran lebih halus memiliki luas permukaan yang lebih
besar. Faktor ini berlaku untuk pereaksi zat padat.
Pada
percobaan (2) dan (3) terdapat perbedaan pada ukuran partikel pualam. Sehingga
faktor laju tersebut dipengaruhi oleh luas permukaan.
Jawaban : C
31.
Pergeseran
kesetimbangan
ü Konsentrasi
Konsentrasi
zat ditambahkan, reaksi bergeser menjauhi zat yang ditambahkan
Konsentrasi
zat dikurangi, reaksi bergeser mendekati zat yang dikurangi.
ü Suhu
Suhu
dinaikan reaksi bergeser ke arah endoterm, suhu diturunkan reaksi bergeser
kearah eksoterm.
Reaksi
endoterm : suhu dinaikkan, K bertambah besar.
Reaksi
eksoterm : suhu dinaikkan, K lebih kecil.
ü Tekanan/Volume
Tekanan
diperbesar (Volume diperkecil) reaksi bergeser ke mol gas yang kecil
Tekanan
diperkecil (Volume diperbesar) reaksi bergeser ke mol gas yang besar
Reksi
kesetimbangan:
4NH3(g)
+ 5O2(g) ⇄ 4NO(g) + 6N2O ∆H = -904 kJ
Jika
amoniak (NH3) (kiri) ditambahkan reaksi bergeser kearah produk
(kanan). Harga K tetap. Harga K dapat berubah jika suhu dinaikkan atau
diturunkan.
Jawaban
: E
32.
Hukum
Faraday II
WZn x n = WCu x n
Ar Zn Ar Cu
WCu
= 16,25 x 2 x 63,5
65 x 2
WCu
= 15,88 gram
Jawaban
: B
33.
Reaksi
elektrolisis dari cairan KNO3 dengan elektrode Cr
KNO3(l) → K+(aq)
+ NO3-(aq)
Katode
(Cr): K+(aq) + e → K(s)
Anode
(Cr): Cr(s) → Cr3+(aq) + 3e
Jawaban
: B
34.
Zat
yang mengalami autoredoks dan perubahan bilangan oksidasinya adalah:
Cl2(g) + 2NaOH(aq) →
NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)
0 1 -1 1 1 -2
Cl2
dari 0 menjadi -1 dan +1
Jawaban
: E
35.
Faktor
yang mempengaruhi korosi pada logam:
ü Kelembapan udara
ü Elektrolit
ü Adanya O2
ü Lapisan pada
permukaan logam
ü Letak logam
dalam deret potensial reduksi
Paku
yang mengalami korosi atau perkaratan paling cepat adalah paku yang terdapat di
dalam larutan garam.
Jawaban
: A
36.
Notasi
sel yang berlangsung spontan
E0sel
= E0 reduksi – E0 oksidasi
= E0 Ag – E0 Cu
= 0,80 – (+0,34)
= +0,46 V
Jawaban
: C
37.
Persamaan
reaksi inti :
25398Cr + abX
→ 261104Rf + 4 10 n
Maka
: 253 + a = 261 + 4
a = 12
98 + b = 104 + 0
b = 6
Jadi,
unsur X adalah 126C
Jawaban
: A
38.
Siderit
: FeCO3
Pyrolusit
: MnO2
Gyps
: CaSO4 . 2H2O
Rutile
: TiO2
Jawaban
: C
39.
Unsur
periode ketiga Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, Ar
Sifat-sifat
unsur periode ke 3
ü Semakin besar
nomor atomnya makin kuat sifat asamnya
ü Terdiri unsur
logam (Na, Mg, Al), non logam (P, S, Cl, Ar) dan metaloid (Si)
ü Semakin besar
nomor atomnya makin kuat banyak elektron valensinya
ü Semakin besar
nomor atomnya makin kuat sifat oksidatornya
Jawaban : B
40.
Beberapa
unsur dan proses pengolahannya:
(1)
Si
proses pembuatannya adalah Mereduksi SiCl4
dengan hidrogen pada suhu tinggi dan mereduksi pasir/kwarsa SiO2
dengan karbon dalam tanur listrik kegunaannya untuk bahan semikonduktor
(2)
Fe
proses pembuatannya adalah tanur tiup/tinggi kegunaannya untuk tulang beton dan
membuat baja
(3)
S
proses pembuatannya adalah frasch kegunaannya sebagai koagulan karet ban,
pembuatan kembang api.
(4)
Cl
proses pembuatannya adalah Deacon kegunaannya sebagai bahan pemutih pakaian
(5)
P
proses pembuatannya adalah wohler kegunaannya sebagai pupuk, bidang gesek korek
api, pembuatan kembang api.
Jawaban
: D
No comments:
Post a Comment