Saturday, 18 April 2015

STRUKTUR ATOM

A.    Perkembangan Teori Atom
Teori tentang atom ditemukan sejak 400 tahun sebelum masehi, oleh ahli filsafat yaitu Leukippos dan Demokritos yang menyatakan bahwa semua benda terdiri atas bagian-bagian yang sangat kecil dan tidak mungkin dibagi-bagi lagi yang dinamakan atom (a : tidak, tomos: dibagi). Pada abad ke-5 di India telah ada pendapat yang menyatakan bahwa tiap unsur benda terdiri atas satu sampai lima atom. Abad ke-8, Jabir seorang ilmuwan muslim menyatakan bahwa semua materi dibentuk oleh partikel dasar bermuatan menyerupai petir dan partikel, yang tidak dapat dibagi lagi. Selanjutnya setelah abad ke-19 mulai bermunculan dari Dalton sampai teori atom Modern.
1.      John Dalton
Dilahirkan pada tanggal 6 september 1766 di Eaglefeld, Inggris. Pada 1808, ilmuwan berkebangsaan Inggris, John Dalton, mengemukakan teorinya tentang materi atom yang dipublikasikan dalam A New System of Chemical Philosophy. Berdasarkan penelitian dan hasil-hasil perbandingannya, Dalton menyimpulkan sebagai berikut.
a.         Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi
b.        Unsur terdiri atas atom-atom yang sama, sehingga mempunyai sifat sama seperti ukuran, bentuk dan massa
c.         Selama reaksi kimia, atom-atom hanya dapat bergabung atau dipecah menjadi atom-atom yang terpisah, tetapi atom tidak dapat dihancurkan dan tidak dapat diubah selama reaksi kimia tersebut.
d.        Suatu senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya melalui penggabungan atom tidak sejenis dengan perbandingan yang sederhana.
Beberapa kelebihan dan kelemahan dari teori atom Dalton, dapat dilihat dalam tabel berikut.
Kelebihan
·         Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier).
·         Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust).
Kelemahan
·         Tidak dapat menerangkan sifat listrik atom.
·         Pada kenyataannya atom dapat dibagi lagi menjadi partikel yang lebih kecil yang disebut partikel subatomik.

2.      J.J. Thomson
Setelah tahun 1897 Joseph John Thomson berhasil membuktikan dengan tabung sinar katode bahwa sinar katode adalah berkas partikel yang bermuatan negatif (berkas elektron) yang ada pada setiap materi maka tahun 1898 J.J.Thomson membuat suatu teori atom sebagai berikut :
a.       Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif, dan  elektron-elektron ini tersebar merata di dalam seluruh atom yang bermuatan negatif.
b.      muatan positif dan negatif bercampur jadi satu dengan jumlah yang sama, maka secara keseluruhan atom bersifat netral
Model atom thomson dikenal dengan model atom roti kismis. Kismis (diumpamakan sebagai elektron) tersebar dalam seluruh bagian dari roti (diumpamakan sebagai bola bermuatan positip). Atau jika model atom Thomson dibelah dua maka elektron-elektron di dalam atom akan tampak seperti bijih jambu batu yang tersebar merata di dalam jambu.
Kelebihan
·         Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel subatomik.
·         Dapat menerangkan sifat listrik atom.
Kelemahan
·         Tidak dapat menerangkan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas yang dikemukakan oleh Rutherford.


3.      Ernest Rutherford
Ernest Rutherford lahir pada 30 Agustus 1871 di New Zewland. Penemuaanya yang terkenal adalah penemuan sinar radioaktif yang diberi nama alfa, beta, dan gamma. Ahli fisika Inggris, Ernest Rutherford beserta temannya Geiger dan Marsden pada 1911 melakukan eksperimen yang dikenal dengan penghamburan partikel alfa oleh lempeng tipis emas (0,0004 mm). Setelah berkali-kali melakukan percobaan, akhirnya Rutherford berhasil mengungkapkan fakta-fakta berikut:
1.      Sebagian besar partikel alfa menembus atau melewati  lempeng  tipis emas. Berarti, sebagian besar atom adalah ruang kosong.
2.      Sedikit dari partikel alfa (yang bermuatan positif) dibelokkan keluar oleh sesuatu, hal ini menunjukkan adanya sesuatu yang bermuatan positif yang dapat membelokkan partikel alfa.
3.      Lebih sedikit lagi dari partikel alfa itu (hanya 1 dari 20.000) terpantul kembali dari Lempeng  tipis emas. Adanya partikel alfa yang dipantulkan akibat bertumbukan dengan suatu partikel yang sangat keras dengan ukuran sangat kecil. Rutherford menamakan partikel itu sebagai inti atom.
Oleh karena partikel alfa bermuatan positif maka inti atom harus bermuatan positif. Jika inti atom bermuatan negatif maka akan terjadi tarik menarik antara inti atom dan partikel alfa. Dengan kenyataan ini, Rutherford sempat tercengang dan berkomentar, “sungguh luar biasa, seolah Anda menembak selembar kertas tisu dengan peluru setebal 40 cm dan peluru itu kembali
menghantam Anda sendiri”. Hal ini menunjukkan adanya sesuatu yang sangat kecil (belakangan disebut sebagai inti), namun massa terpusat di sana sehingga partikel alfa yang menumbuk pusat massa itu akan terpantulkan.
Berdasarkan percobaan tersebut, Rutherford menyusun suatu model atom untuk menyempurnakan model atom Thomson. Model yang dikembangkan oleh Rutherford adalah sebagai berikut :
1.      Atom tersusun atas inti atom yang bermuatan positif dan elektron-elektron yang bermuatan negatif selalu bergerak mengelilingi inti atom pada orbitnya atau kulitnya.
2.      Sebagian besar atom merupakan ruang kosong yang massanya terpusat pada inti atom.
3.      Banyaknya proton di dalam inti sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti atom, sehingga atom bersifat netral.
4.      Seluruh proton terpusat di dalam inti atom.
Elektron beredar mengelilingi inti atom pada jarak yang relatif jauh. Jarak inti atom dengan garis edar elektron yang paling luar disebut jari-jari atom. Jari-jari atom jauh lebih besar daripada jari-jari intinya. Besarnya jari-jari atom sekitar 10–8 cm dan jari-jari inti atom 10–13 cm. Dari teorinya tersebut, Rutherford memodelkan atom sebagaimana pada sistem tata surya, yaitu elektron-elektron bergerak mengelilingi inti atom seperti planet-planet mengitari matahari.
Kelebihan
·         Dapat menerangkan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas.
·         Mengemukakan keberadaan inti atom yang bermuatan positif dan merupakan pusat massa atom.

Kelemahan
·         Bertentangan dengan teori elektron dinamika klasik, di mana suatu partikel bermuatan listrik apabila bergerak akan memancarkan energi.
·         Elektron bermuatan negatif yang beredar mengelilingi inti akan kehilangan energi terus-menerus sehingga akhirnya akan membentuk lintasan spiral dan jatuh ke inti. Pada kenyataannya hal ini tidak terjadi, elektron tetap stabil pada lintasannya.
·         Tidak dapat menjelaskan bahwa spektrum atom hidrogen berupa spektrum garis (diskrit/diskontinu). Jika elektron berputar mengelilingi inti atom sambil memancarkan energi, maka lintasannya berbentuk spiral. Ini berarti spektrum gelombang elektromagnetik yang dipancarkan berupa spektrum pita (kontinu) padahal kenyataannya dengan spektrometer atom hidrogen menunjukkan spektrum garis.

4.      Niels Bohr
Dua tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1913, seorang ilmuwan dari Denmark yang bernama Niels Henrik David Bohr (1885-1962) menyempurnakan model atom Rutherford. Bohr mengusulkan suatu model atom yang dapat dijelaskan melalui spektra hidrogen. Pengamatan Niels Bohr terhadap spektrum atom, adanya spektrum garis menunjukkan bahwa elektron hanya beredar pada lintasan-lintasan dengan energi tertentu. Ia menerima konsep ini seperti yang diusulkan oleh Rutherford, akan tetapi dengan menerapkan teori kuantum radiasi seperti yang dikembangkan oleh Planck dan Einstein dalam menerangkan sifat-sifat sistem planet elektron.
            Berdasarkan hasil pengamatannya, Bohr menyusun teori atom sebagai berikut :
a.       Elektron beredar mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan (orbit) tertentu.
b.      Elektron yang beredar pada lintasannya tidak memancarkan energi, lintasan elektron ini disebut lintasan stasioner.
c.       Apabila elektron dengan tingkat energi rendah pindah ke lintasan dengan tingkat energi lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi, peristiwa ini disebut eksitasi. Sebaliknya, apabila elektron pindah dari lintasan dengan tingkat energi lebih tinggi ke lintasan dengan tingkat energi lebih rendah maka elektron akan memancarkan energi, peristiwa ini disebut deeksitasi. Baik eksitasi maupun deeksitasi disebut peristiwa transisi elektron.
d.      Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
Model atom Bohr tersebut dapat dianalogkan seperti sebuah tata surya mini. Pada tata surya, planet-planet beredar mengelilingi matahari. Pada atom, elektron-elektron beredar mengelilingi atom, hanya bedanya pada sistem tata surya, setiap lintasan (orbit) hanya ditempati 1 planet, sedangkan pada atom setiap lintasan (kulit) dapat ditempati lebih dari 1 elektron. Dalam model atom Bohr ini dikenal istilah konfigurasi elektron, yaitu susunan elektron pada masing-masing kulit.

Energi Keadaan Dasar dan Tereksitasi
Suatu atom dikatakan memiliki energi terendah atau stabil jika elektronnya berada pada keadaan dasar. Keadaan dasar untuk atom hidrogen adalah jika elektronnya berada pada kulit, n = 1. Keadaan di mana n > 1 bagi atom hidrogen dinyatakan tidak stabil, keadaan ini disebut keadaan tereksitasi. Keadaan ini terjadi apabila atom hidrogen menyerap energi sebesar ∆n/hv. Pada keadaan tereksitasi, elektron yang kembali ke kulit semula disertai emisi energi sebesar ∆n/hv. Ketika elektron kembali ke kulit yang lebih rendah akan terbentuk suatu spektrum.

Kelebihan
·         Menjawab kelemahan dalam model atom Rutherford dengan mengaplikasikan teori kuantum
·         Menerangkan dengan jelas garis spektrum pancaran (emisi) atau serapan (absorpsi) dari atom hidrogen.


Kelemahan
·         Terjadi penyimpangan untuk atom yang lebih besar dari hidrogen.
·         Tidak dapat menerangkan efek Zaeman, yaitu spektrum atom yang lebih rumit apabila atom ditempatkan pada medan magnet.
·         Hanya mampu menjelaskan spektrum atom hidrogen tetapi tidak mampu menjelaskan spektrum atom yang lebih kompleks (dengan jumlah elektron yang lebih banyak).
·         Orbit/kulit elektron mengelilingi inti atom bukan berbentuk lingkaran melainkan berbentuk elips.
·         Bohr menganggap elektron hanya sebagai partikel bukan sebagai partikel dan gelombang, sehingga kedudukan elektron dalam atom merupakan kebolehjadian.

5.      Model Atom Mekanika Gelombang
Pada tahun 1924, Louis de Broglie ahli fisika Prancis menyimpulkan bahwa elektron dalam atom dapat dipandang sebagai partikel dan gelombang. Sebagai akibat dualistis sifat elektron, Heisenberg mengemukakan azas ketidakpastian, yakni tidak mungkin mengetahui secara bersamaan kedudukan dan kecepatan gerak elektron. Dengan alasan ini lintasan elektron yang digambarkan Bohr tidak mungkin ada. Yang dapat dikatakan adalah elektron dalam atom mempunyai kebolehjadian ditemukan dalam ruang-ruang tertentu dalam atom yang disebut orbital. Gagasan bahwa elektron berada dalam orbital-orbital di seputar inti atom merupakan model atom yang mutakhir.
Pada tahun 1926, Erwin Schrodinger seorang ahli fisika Austria berhasil merumuskan persamaan gelombang untuk menggambarkan gerakan elektron dalam atom. Energi dan bangun ruang orbital-orbital sebagaimana yang telah kita pelajari, diturunkan berdasarkan perhitungan dengan menggunakan persamaan gelombang Schrodinger.
Teori mekanika gelombang merupakan dasar teori atom medern, tokohnya yaitu Louis de Broglie, Erwin Schrodinger, dan Werner Heisenberg. Menurut teori atom modern, atom terdiri atas inti yang terdiri dua jenis nukleon (proton dan neutron) dan elektron berada disekeliling inti atom. Massa proton sama dengan massa neutron, proton bermuatan positif dan neutron tidak bermuatan (netral). elektron mempunyai dualistik yaitu dapat bersifat sebagai partikel dan gelombang, sehingga kedudukan elektron dalam atom tidak dapat ditentukan secara pasti, yang dapat dikatakan kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti. Oleh karena itu, kebolehjadian menemukan elektron digambarkan berupa awan, tebal tipisnya awan menyatakan besar kecilnya kebolehjadian menemukan elektron di daerah itu, yang disebut dengan orbital.

Atom memiliki banyak orbital, tiap orbital maksimum ditempati 2 elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi, karena elektron dalam orbital memiliki energi tertentu yang khas bagi orbital tersebut. Elektron dengan energi terendah menempati orbital yang paling dekat dengan inti, sedangkan yang energinya lebih besar dapat menempati orbital yang jauh dari inti. Orbital yang mempunyai tingkat energi sama atau hampir sama dapat membentuk kulit atom, jadi kulit atom adalah kumpulan dari orbital-orbital.

No comments:

Post a Comment